Cepu - Plant Proyek Pengembangan
Gas Jawa PT. Pertamina EP memiliki kompleksitas yang tinggi karena merupakan
proyek Pertama di Indonesia yang menggunakan Teknologi Biological Sulphur
Recovery Unit (BSRU) dan Caustic Treating Unit (CTU). BSRU merupakan sebuah
proses yang mengkondensasikan H2S menjadi Sulphur,sehingga memiliki
nilai jual. "Teknologi BSRU adalah proses memisahkan bio Sulphur
menggunakan bakteri, karena bakteri memakan unsur Sulphur, nantinya unsur Sulphur
akan menggumpal sehingga akan menghasilkan Sulphur dalam bentuk cip, dan
teknologi ini sangat ramah lingkungan".
Saat ini sudah
terdapat delapan sumur (KTB-1, KTB-2, KTB-3, KTB-4, KTB-6,KDL-1, RBT-1A, dan
RBT-2A) yang disediakan untuk memasok Feed gas menuju Manifold inlet secara
continue. Tersedia dua Manifold inlet yaitu production Manifold dan test Manifold.
Feed gas dari production Manifold dialirkan ke Gas Separation Unit (GSU) untuk
pemisahan gas, air, dan kondensat.
Setelah pemisahan, gas akan
dialirkan ke Acid Gas Removal Unit (AGRU), air akan dialirkan ke Produced Water
Treatment Unit sedangkan kondensat akan dialirkan ke Condensat Handling Unit
(CHU) Air terproduksi yang dialirkan ke Produced Water Treatment Unit akan
dipisahkan kandungan minyak dan dikurangi Kandungan H2S nya lalu disimpan dalam
Produced Water Tank yang kemudian difilter untuk dapat diinjeksikan kembali
kesumur.
Kondensat yang dialirkan ke CHU
akan distabilkan sehingga memenuhi spesifikasi kondensat yaitu RVP maksimal 12
psi dan kandungan Sulphur maksimal 10 ppmw. Kondensat yang telah stabil akan
disimpan di Condensate Storage Tank dan akan diangkut dengan truk Tanker secara
intermitten. Gas yang akan dialirkan ke AGRU akan melalui proses pemisahan sour
gas dengan teknologi yang dimiliki oleh licensor UOP yakni Amine Guard
Formulated Solvent (AGFS). Sweet gas akan dialirkan menuju Caustic Treating Unit
(CTU), sedangkan gas asam akan dialirkan ke Biological Sulphur Recovery Unit
(BSRU) setelah melalui proses Solvent.
Gas
yang dihasilkan oleh CPP area Gundih berkapasitas 50MMSCFD dan akan
disalurkan ke PLTU Tambak Lorok, untuk menggantikan penggunaan diesel
yang selama ini digunakan oleh PLTU Tambak Lorok. Penggunaan gas lebih efisien
dibandingkan dengan penggunaan diesel. Selain itu gas yang dihasilkan oleh CPP
area Gundih akan digunakan sebagai city gas.
Berikut
flow proses area CPP Gundih :